Beauty of Nature

The beauty of Indonesian's natural enchantment

Air Terjun Curug Sewu Tawangmangu

Published by dr. Hartantyo under on Senin, Maret 22, 2010
Pernah berkunjung ke Tawangmangu dan sekitarnya?

Bagi masyarakat Solo dan sekitarnya pasti sudah tidak asing lagi dengan Tawangmangu.  Lokasi peristirahatan di Jawa Tengah yang berada di Pungung Gunung Lawu, dengan ketinggian kurang lebih 1100 M diatas permukaan laut

Berlibur ke Tawangmangu sebenarnya bukanlah rencana liburan kali ini, karena rencana sebenarnya adalah berjalan-jalan di Malioboro Yogyakarta.
Malioboro Yogyakarta pada musim liburan memang bukan tempat yang nyaman untuk menikmati keasrian Yogya (not recommended), hal ini dikarenakan penuh sesaknya jalan oleh berbagai kendaraan dari luar kota,Yogya dan sulitnya mencari tempat parkir mobil (pengalaman saya lebih dari 1 jam masuk taman parkir dan hanya berputar didalam dan keluar kembali tanpa mendapat tempat).  Dari pada bermacet ria di Malioboro, lebih baik mencari tempat lain yang lebih sejuk dan pilihannya adalah Tawangmangu, kabupaten Karang Anyar yang terletak di kaki Gunung Lawu.

Rute Yogya - Tawangmangu memang bukan rute yang sulit bagi masyarakat Jawa Tengah, kususnya Solo dan DIY, tetap tidak bagi saya yang terakhir berkunjung kesana pada tahun 1984.  Pesatnya perkembangan kota Solo dan tidak informatifnya papan petunjuk jalan terutama bagi pendatang (petunjuk terputus di persimpoangan berikutnya, seperti juga papan-papan petunjuk jalan di kota-kota lain di negri kita ini) membuat kami cukup kesulitan untuk menemukan jalan menuju pertigaan KA Palur Solo sebagaimana diinformasikan oleh penduduk kota Solo yang saya temui. Setelah beberapa kali bertanya akhirnya sampai juga di pertigaan Palur,

Saran saya, apabila belum pernah mengunjungi Tawangmangu, ada baiknya mempersiapkan peta Kota Solo atau dapat juga meminta bantuan Google Earth atau Google Map.

Jarak Solo - Tawangmangu kira-kira 42 km, dan dapat ditempuh sekitar 1 jam 30 menit dikarenakan kondisi jalanan menanjak dan tidak terlalu lebar, sementara jarak Yogya - Solo kurang lebih 65km, dimana kondisi jalan cukup lebar dan padat arus lalulintasnya sehingga perlu waktu kurang lebih 1 jam 30 menit.

Sampai di Tawangmangu tujuan utama kami dalah mencari tempat untuk menginap sehingga kami dapat beristirahat dan meluruskan punggung.  Banyak penginapan yang dapat dipilih di Tawangmangu, seperti juga lokasi-lokasi wisata lainnya di tanah air, mulai penginapan kelas melati sampai hotel berbintang.  Kami memilih sebuah hotel yang cukup nyaman dan bersih, walaupun bukan bangunan baru (bagusnya hotel bangunan lama adalah kamarnya besar dan lebar, serta tidak terlalu mahal...hehehe)

Setelah beristirahat sejenak, kami besiap menuju Air Terjun Curug Sewu/ Grojogan Sewu.  Selain karena jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat kami menginap dan hari sudah jam 3 sore, udara sejuk dan cuaca berawan (agak mendung), maka kami memutuskan untuk berjalan kaki saja. kurang lebih 200m berjalan kami sudah sampai di pintu masuk kawasan wisata, dalam perjalanan banyak kios yang berjualan souvenir dan cemilan khas Tawangmangu yang terbuat dari Ubi.  Hati-hati terhadap monyet-monyet nakal yang cukup banyak berkeliaran dan siap berebut makanan kecil yang kita bawa bila tidak berhati-hati...(jadi ingat monyet di sangeh di Bali)..

Monyet-monyet ini cukup nakal dan liar, jadi sebaiknya anda berhati-hati apabila membawa mobil dan diparkir didekat daerah ini (jalan menuju pintu masuk wisata) karena cat mobil anda dapat rusak oleh kelakuan mereka yang berlari-lari dan meloncat-loncat diatas atap dan kap mesin mobil.

Untuk mencapai Air Terjun, kita dapat berjalan kaki menuruni anak tangga yang jumlahnya cukup banyak, tinggi dan terjal (ratusan anak tangga,  membuat dengkul bisa gemetar karena keberatan badan...), atau ada pilihan lain yaitu menggunakan kuda tetapi melalui jalur lain.  Saran saya, apabila anda memilih untuk berjalan menuruni anak tangga sebaiknya memakai sandal gunung atau sandal jepit yang banyak dijual di kios-kios tadi, agar lebih nyaman dipakai.

Udara yang segar membuat perjalanan menuruni anak tangga menjadi terasa menyenangkan, apalagi sesampai dibawah, dikaki air terjun....begitu sejuk, asri, jauh berbeda dengan suasana Malioboro yang sesak, panas dan bising yang menjadi tujuan awal kami hari ini.


Hujan yang turun membuat kami tidak bisa berlama-lama di bawah air terjun, sehingga kami memutuskan untuk segera kembali ke hotel.  Bila anda tidak membawa payung, jangan takut, banyak ojek payung yang dapat anda gunakan jasanya... Rute kembali ke atas/pintu keluar berbeda dengan rute masuk, dimana rute keluar dibangun dengan tangga yang lebih landai dan ada cukup banyak gazebo yang dapat digunakan untuk beristirahat bila capek saat mendaki menuju pintu keluar.  Hujan sangat deras menemani kami saat berjalan kembali ke hotel membuat udara semakin dingin.

Sesampai didepan kamar hotel, penjual wedang ronde dan sate kelinci sudah menunggu kami...
hmmm...tidak ada yang lebih nikmat dari minum wedang ronde dan makan sate kelinci saat udara dingin seperti ini....

Sedapp....

0 comments:

Posting Komentar

 

HEALTH TODAY ONLINE

Mau Tahu Cara Terbang Murah?

Followers

Powered By Blogger